..::AHLAN WASAHLAN WAMARHABAN BIKUM::..

Selasa, 9 Februari 2010

Bila Paderi Terpaksa Buka Rahsia

(KISAH yang wajib dibaca email dari seorang rakan)
Bismillahirrahmanir rahim



Gambar hiasan

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidika agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang jurudakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, ‘Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini.’ Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, ‘Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.’ Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, ‘Bagaimana anda tahu bahawa saya seorang Muslim?’Paderi itu menjawab, ‘Dari tanda yang terdapat di wajahmu.

Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan kehadiran pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, ‘Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.

Si pemuda tersenyum dan berkata, ‘Silakan!’
Sang paderi pun mulai bertanya, ‘Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya.

‘Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!’

‘Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?’

‘Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?’

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca ‘Bismillah…’ dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..
-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. berfirman, ‘Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).’ (Al-Isra’: 12).
-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
- Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.
-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.
-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. berfirman, ‘Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.’ (Al-Mulk: 3).
-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah s.w.t. berfirman, ‘Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.’ (Al-Haqah: 17).
-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t. berfirman, ‘Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.’ (Al-An’am: 160).
-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .
-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, ‘Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.’ (Al-Baqarah: 60).
-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. berfirman, ‘Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.’ (At-Takwir: -Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.’ Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ‘Tak ada cercaan terhadap kamu semua.’ Dan ayah mereka Ya’qub berkata, ‘Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (Yusuf:98)
-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, ‘Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai.’ (Luqman: 19).
-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, ‘Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.’ (Al-Anbiya’:69).
-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).
-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya Wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t. ‘Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.’ (Yusuf: 28).
-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.
Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi.
Pemuda ini berkata, ‘Apakah kunci surga itu?’
Mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.
Mereka berkata, ‘Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!’
Paderi tersebut berkata, ‘Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah.’

Mereka menjawab, ‘Kami akan jamin keselamatan anda.
Paderi pun berkata, ‘Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah , Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.
Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa .**

Sabtu, 6 Februari 2010

Adakah kita seorang Islam yang ada sensitiviti

Sejak dua menjak kebelakangan ini.... negara kita dekelilingi dengan pelbagai isu yang pelik-pelik dan huru-hara yang entah aper.... saya sendiri pun seorang pemerhati dibelakang tabir sebagai rakyat biasa merasa rimas dengan kejadian massa kini.... kita tidak sudah-sudah dengan isu politik yang kebudakan.... isu seolah-olah rakyat malaysia ini semua budak.... yang dapat ditipu dan disogokkan dengan hujahan hingusan yang tidak konkrik.....

dengan permasalahan isu keagamaan yang tidak berkesudahan.... dengan isu kemelayuan.... dengan isu kalimah Allah... dengan isu DSAI yang sedang dibicarakan... dengan kebangkitan Aduka Taruna.... yang ntah datang dari lubang busut maner.... yang menulis mengikut sedap jari menari.... tanpa menghiraukan dosa dan pahala.... tup...tup..dalam keganasan media.... maya ini....dalam minda ku tercari2 bahan ilmiah untuk ku baca....terpampang satu artikel yang menarik untukku analisis dan membacanya... ketikaku membuka laman maya DRMAZA.... terkejut beruk aku.... apabila ulasan yang dibuat oleh DRMAZA... mengenai dengan tulisan Aduka Taruna(glamour semeta dia nie).... sebelum kecohnya isu... yang siteruna yang bangang nie.... menghina... kemangkatan almarhum Sultan Johor.... pada masa tu... raserr kesian jugaklah ko dia.... tapi apabila dah terbaca artikel dia yang sebelum itu memang sahlah akan kekurangan mental manusia nie....... saya dengan x semena2 rasa amat benci dengan manusia....yang berpewatakan... gila tak bertempat nie.... rasanya...sangat2lah tidak lanyak untuk kita.... berkata sedemikian sebagai seorang yang mengaku diri Islam... siapalah kita... untuk mengkritik peribadi Sahabat Rasulullah dan tabi' tabiin sebegitu sekali dengan mengeluarkan kata2 yang tidak enak telinga mendengarnya.. .... Ya Allah berilah balasan yang setimpal kepada makhluk durjana seperti ini....

untuk mengetahui perihal selanjutnya... anda perlulah nilai dan analisis sendiri... aper yang dicatat oleh aduka taruna ini... dan ulasan khusus daripada Al fadhil DRMAZA yang segani dan dihormati.... terimalah.....

Aduka Taruna: Antara Sultan Dan Isteri Nabi S.A.W
Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin

Tiba-tiba nama Aduka Taruna menjadi masyhur disebabkan penghinaannya kepada Sultan Iskandar, Sultan Johor yang sudah meninggal dunia. Siapa Aduka Taruna sebenarnya, tidaklah saya ketahui. Namun di sini ada beberapa perkara mengenai isu beliau yang saya hendak sentuh:

1. Menghina atau mengungkit kisah orang yang sudah mati, tiada gunanya lagi. Jika hendak nasihat, atau mengkritik, kritiklah yang masih hidup secara membina atau membetulkan keadaan. Jika hendak memberi amaran kepada yang zalim, sebutlah kepada mereka ketika hayat masih di badan. Mungkin ada perkara yang boleh dibaiki, atau sekurang-kurangnya mereka diingatkan.

2. Menghina seorang sultan atau raja dan menghina seorang rakyat sama sahaja nilaiannya. Islam tidak pernah membuat kasta-kasta seperti ini. Seperti mana sultan tidak boleh dihina tanpa alasan yang benar, demikian juga seorang rakyat bawahan tidak boleh diperlakukan demikian.

3. Malanglah kita jika ada pihak yang hanya marah apabila golongan atasan dihina atau dipersendakan, tetapi tidak punya marah apabila rakyat bawahan menerima nasib yang sama. Jika ada pihak atau individu atau ulama yang demikian, mereka itu memang pengampu yang berat sebelah.

4. Saya mendapat maklumat bahawa Aduka Taruna sebelum ini dalam blognya pernah menghina isteri Nabi s.a.w yang mulia iaitu ‘Aishah r.ha. Setelah saya sendiri baca, amatlah buruknya budi dan bahasa beliau. Dia menyatakan kepada isteri Nabi yang mulia itu ‘bangang’, ‘dua ekor mangkuk’, ‘bangang tukil’ dan berbagai lagi perkataan-perkataan yang amat biadap terhadap seorang wanita yang dibela oleh al-Quran dan al-Sunnah. Amat menyedihkan. Sila lihat lampiran.

5. Tuduhan-tuduhan beliau kepada Aishah dan Muawiyah tidak berasaskan fakta sejarah yang sebenar. Saya cadangkan beliau dan sesiapa yang terpengaruh dengannya membaca apa yang telah saya tulis dalam buku PERTELINGKAHAN PARA SAHABAT NABI SAW : ANTARA KETULENAN FAKTA DAN PEMBOHONGAN SEJARAH.

6. Malang sekali, ketika beliau menghina isteri Nabi s.a.w, tiada pula bantahan, campurtangan menteri, desakan agar diambil tindakan dan berbagai lagi. Siapakah yang lebih mulia antara dua insan yang dihina itu?

7. Sepatutnya sejak dahulu beliau dibantah. Namun ketika dia menghina isteri Nabi s.a.w, mereka yang melayari blognya tidak bertindak, bila dia menghina sultan mereka bantah ‘sakan’dan naik angin. Jiwa melayu kitakah yang lebih tebal, atau jiwa islami kita yang telah nipis?

Lampiran 1

Sembang Mazhab.
Oleh : AdukaTaruna

(Sila klik pada imej untuk paparan yang lebih jelas.)


Lampiran 2

Aishah R.A bangang dalam tajuk
Oleh : AdukaTaruna

(Sila klik pada imej untuk paparan yang lebih jelas.)


Terangi Hatimu Dengan Kalamullah